KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III
URAIAN MATERI
KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL
1.
Kunjungan ulang
Kunjungan ulang yaitu dimana setiap kali kunjungan antenatal yang
dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama. Wanita hamil seharusnya
melakukan kunjungan ulang sebanyak minimal 4 kali kujungan selama kehamilan
hal ini dilakukan agara ibu dapat melalui masa kehamilanya, persalinan
dan nifas dengan baik, dan agar ibu dan bayi sehat dan selamat. Frekuensi
kunjungan ulang meliputi Umur kehamilan sampai dengan 28 minggu setiap 4 minggu sekali, umur kehamilan 28 sampai 36 minggu setiap 2 minggu sekali,
umur kehamilan lebih dari 36 minggu setiap 1 minggu sekali
Karena banyak dari riwayat ibu dan pemeriksaan fisik telah lengkap selama
kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang difokuskan pada penditeksian
komplikasi-komplikasi, mempersiapkan kan kelahiran dan kegawat daruratan,
pemeriksaan fisik yang terfokus dan pembelajaran.
Pada kujungan ulang aspek-aspek yang perlu di pahami yaitu :
a.
Riwayat kehamilan sekarang
1)
Gerakan janin (penyulit)
Pada primigravidarum gerakan
janin dapat dirasakan pada umur kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravidarum
gerakan janin dapat dirasakan pada umur kehamilan 16 minggu, bila sampai usia kehamilan 20 minggu ibu tak kunjung merasakan gerakan,
sebaiknya segera kontrol ke dokter. Gerakan normal, rata-rata
per hari lebih dari 10 kali. Sebenarnya ratusan, minimal 10 kali sehari. Untuk
melihat gerakan janin bisa dilakukan dengan berbagai cara; subyektif, obyektif,
dan pemeriksaan USG. Secara subyektif dilakukan dengan cara menempelkan tangan
sehingga ibu merasakan gerakan dan bisa menghitungnya. Normal rata-rata 7 kali
per 20 menit. Secara obyektif dengan alat tokografi, normal rata-rata 10
kali/20 menit. Sadovsky (1979) seorang ahli kebidanan dan kandungan melakukan
penelitian tentang gerakan janin dan menyimpulkan sebagai berikut: jumlah
rata-rata gerakan pada kehamilan 20 minggu, 200 kali/12 jam dan
mencapai puncaknya pada kehamilan 32 minggu, 575 kali/12 jam. Pada
kehamilan 40 minggu menjadi 282 kali/12 jam. Biasanya di usia kehamilan 36
minggu, gerakan janin akan makin banyak dan makin kuat, serta lebih kompleks.
Mula-mula mungkin ibu akan merasakan gerakannya hanya berupa gerakan kaki dan
tangan saja, lama-lama tubuhnya bisa melengkung. Bahkan hingga salto atau
meluncur.
2)
Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
a)
Perdarahan dari jalan lahir
b)
Nyeri kepala yang sangat hebat
c)
Gangguan pada penglihatan
d)
Nyeri perut yang sangat hebat
3)
Kaluhan lazim dalam kehamilan
a)
Sulit buang air besar atau konstipasi (biasanya pada
trimester
1,2,3)
1,2,3)
Hormon
kehamilan progesteron membuat otot usus lebih rileks dan
memperlambat pergerakan usus sehingga buang air besar lebih sulit.
Gejala: lebih jarang buang air besar, dan kotoran lebih keras/kering
Penanganan:
memperlambat pergerakan usus sehingga buang air besar lebih sulit.
Gejala: lebih jarang buang air besar, dan kotoran lebih keras/kering
Penanganan:
(1)
Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat dan minum
banyak air
(2)
Jangan menahan keinginan buang air besar
(3)
Berolahraga secara teratur
(4)
Jika keluhan terus berlanjut, hubungi dokter. Hindari
penggunaan
obat pencahar. Jika perlu, suplemen herbal seperti teh camomile dapat
membantu.
obat pencahar. Jika perlu, suplemen herbal seperti teh camomile dapat
membantu.
b)
Mual di pagi hari (morning sickness) (biasanya pada
trimester1)
Mual-mual ini merupakan tanda awal kehamilan. Selain di pagi hari, mual
bisa juga terjadi di siang atau sore hari. Rasa lelah membuat mual
lebih menjadi-jadi. Mual biasanya menghilang saat janin berusia 12 minggu.
trimester1)
Mual-mual ini merupakan tanda awal kehamilan. Selain di pagi hari, mual
bisa juga terjadi di siang atau sore hari. Rasa lelah membuat mual
lebih menjadi-jadi. Mual biasanya menghilang saat janin berusia 12 minggu.
Gejala: Rasa
mual, sering muncul saat mencium bau makanan tertentu atau
asap rokok
asap rokok
Penanganan:
(1)
Makanlah beberapa biskuit kering, roti atau buah
sebelum beranjak
dari tempat tidur di pagi hari.
dari tempat tidur di pagi hari.
(2)
Hindari makanan dan bau-bauan yang membuat Anda merasa
mual.
(3)
Makanlah dala porsi kecil/sedikit namun sering.
(4)
Hindari makanan berlemak dan berbumbu, serta kopi dan
minuman
bersoda.
bersoda.
c)
Susah tidur (pada trimester 1,2,3)
Wanita hamil
seringkali susah tidur akibat gerakan janin yang
menendang-nendang, atau keinginan buang air kecil yang terus timbul.
Gejala: sulit jatuh tertidur, atau sulit tidur kembali setelah
terbangun di malam hari. Kadang-kadang disertai mimpi buruk tentang saat-saatpersalinan.
Penanganan:
menendang-nendang, atau keinginan buang air kecil yang terus timbul.
Gejala: sulit jatuh tertidur, atau sulit tidur kembali setelah
terbangun di malam hari. Kadang-kadang disertai mimpi buruk tentang saat-saatpersalinan.
Penanganan:
(1)
Membaca, olahraga ringan atau mandi air hangat sebelum
tidur
dapat membantu tidur lebih lelap.
dapat membantu tidur lebih lelap.
(2)
Gunakan banyak bantal untuk mengganjal bagian-bagian
tubuh yang
pegal.
pegal.
(3)
Coba gunakan aromaterapi untuk membuat tidur lebih
pulas.
d)
Stretch marks atau guratan di kulit (pada trimester I
dan III)
Keluhan ini
timbul akibat kulit yang meregang melebihi elastisitas
normalnya, atau karena kelebihan berat badan.
normalnya, atau karena kelebihan berat badan.
Gejalan:
guratan-guratan merah pada kulit paha, perut atau payudara.
Penanganan:
Penanganan:
(1) Hindari
kenaikan berat badan yang terlalu cepat.
(2) Gunakan
pelembab kulit sebelum muncul guratan
e)
Varises (pada trimester 1, 2, 3)
Biasanya
timbul akibat kelebihan berat badan atau faktor genetik
(keturunan), seringkali diperburuk oleh sikap tubuh (misalnya berdiri terlalu lama atau duduk dengan menyilangkan kaki). Olahragakan kaki Anda. Gejala: Pembuluh darah balik (vena) di kaki atau paha terlihat bengkak dan terasa sakit.
(keturunan), seringkali diperburuk oleh sikap tubuh (misalnya berdiri terlalu lama atau duduk dengan menyilangkan kaki). Olahragakan kaki Anda. Gejala: Pembuluh darah balik (vena) di kaki atau paha terlihat bengkak dan terasa sakit.
Penanganan:
(1) Istirahatlah
dengan kaki diletakkan di tempat yang lebih tinggi.
(2) Gunakan
stocking khusus untuk membantu mencegah atau mengurangi
bertambah beratnya varises.
bertambah beratnya varises.
f)
Bercak-bercak coklat di kulit
Selama
kehamilan, normal terjadi bercak-bercak kecoklatan pada kulit
wajah atau perut. Keluhan ini biasanya menghilang setelah kelahiran.
Gejala: Bercak-bercak kecoklatan di kulit wajah atau perut.
Penanganan:
wajah atau perut. Keluhan ini biasanya menghilang setelah kelahiran.
Gejala: Bercak-bercak kecoklatan di kulit wajah atau perut.
Penanganan:
(1) Hindari
sinar matahari langsung ke kulit yang terkena, gunakan
tabir surya kalau perlu.
tabir surya kalau perlu.
(2) Gunakan
penyamar bercak coklat untuk memperindah kulit wajah.
b.
Pemeriksaan Fisik
1)
Berat badan
Kenaikan
berat badan selama kehamilan akan mempengaruhi berat lahir bayi.Bayi yang lahir
dengan berat rendah (<3 kg )akan menghadapi masalah yang berhubungan dengan berat
lahir rendah. Sedangkan bayi yang lahir sangat besar (>4 kg) dapat
menyulitkan kehamilan dan persalinan. Berat badan anda akan ditimbang setiap
kali memeriksakan diri ke ahli kesehatan untuk memastikan ketepatan kenaikan
berat badan. Memonitor berat badan yang ideal adalah satu cara memantau apakah
bayi telah mendapatkan asupan gizi yang cukup
Profil
|
Pertambahan berat badan
|
Berat badan normal
|
11,5 – 16kg
|
Berat badan rendah
|
12,5 – 18 kg
|
Berusia dibawah 19 tahun
|
12,5 – 18 kg
|
Kelebihan berat badan
|
7 – 11,5 kg
|
Obeses
|
6,5 kg
|
Hamil bayi kembar
|
16 – 20, 5 kg
|
2)
Tekanan darah
Untuk
orang dewasa tekanan darah yang disebut normal antara 120/80, jika sudah 140/90
tandanya sudah diambang tekanan darah tinggi dan disebut juga Hypertensi.
Tekanan darah yang rendah sulit untuk dipastikan, tapi jika anda merasa sering
pusing dan tiba tiba pandangan anda terlihat kabur atau buram. umumnya, ibu
hamil akan mengalami penurunan tekanan darah (hipotensi), terutama di usia
kehamilan 20 minggu hingga maksimal di usia 32 minggu. Jika penurunan ini
terjadi secara gradual atau perlahan dan tak menimbulkan keluhan, maka
terbilang normal, karena sesudah itu tekanan darah akan kembali normal atau
sedikit lebih rendah dari normal. Kisaran tekanan darah normal yang umum adalah
terendah 80/60 dan paling tinggi 120/80.
Hipotensi terjadi bila tekanan darah ibu berada di bawah dari
biasanya. Misalnya tekanan darah ibu normalnya adalah 100/70 kemudian turun
menjadi 80/60, ini dapat dikatakan tidak normal. Penurunan ini dapat menimbulkan
keluhan seperti pusing dan mata berkunang-kunang. Pada ibu hamil, tekanan darah
yang menurun ini bersifat fisiologis atau terjadi karena adanya kehamilan.
Secara ilmiah penyebabnya bisa diterangkan sebagai berikut; saat hamil, tubuh
ibu memproduksi hormon progesteron. Hormon ini memengaruhi otot-otot menjadi
lebih relaks. Kemudian memengaruhi pembuluh-pembuluh darah ibu yang cenderung
melebar. Pelebaran pembuluh darah inilah yang membuat tekanan darah menurun.
3)
Pengukuran tinggi fundus (setelah 12 minggu dengan palpasi, setelah 22
minggu dengan pita ukuran)
Pemantauan
kehamilan yang teliti dan reaksi terhadap perawatan adalah vital. Pada setiap
kunjungan ibu hamil dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Apabila hasil wawancara
atau temuan pemeriksan fisik mencurigakan, dilakukan pemeriksaan lebih
mendalam. Salah satu pemantauan kehamilan yang dilakukan adalah pengukuran
tinggi fundus uteri. Selama trimester kedua uterus menjadi organ abdomen.
Pengukuran tinggi fundus uteri diatas simfisis pubis dipakai sebagai suatu
indikator kemajuan pertumbuhan janin. Pengukuran TFU juga dapat memperkirakan
usia kehamilan secara kasar.
Pengukuran
TFU dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor risiko tinggi. Tinggi fundus
yang stabil atau menurun dapat mengindikasikan retardasi pertumbuhan intra
uterin, peningkatan yang berlebihan dapat menunjukkan adanya kehamilan kembar
atau hidramnion. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengukuran TFU
memegang peranan penting dalam pemeriksaan kehamilan dan penting untuk dipelajari
dan dikuasai mahasiswa kebidanan. Maka tidak salah jika tujuan akhir handout
ini adalah memberikan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa mengenai metode dan
efek posisi maternal pada pengukuran TFU sehingga mahasiswa mengerti dan mampu
melakukan pengukuran TFU yang cermat dan tepat dalam aplikasi pada pelayanan
kebidanan secara nyata di klinik sebagai salah satu bukti kompetensi seorang
bidan.
4)
Manuver Leopold untuk mendektesi kelainan
letak ( setelah 36 minggu)
Salah satu
pemeriksaan yang dilakukan saat Ante Natal Care adalah pemeriksaan
Leopold. Pemeriksaan ini terdiri dari 4 tindakan yang masing-masing dilakukan
untuk mengetahui presentasi (kedudukan) bagian tubuh janin dalam uterus
(rahim). Empat pemeriksaan Leopold
tersebut adalah:
a)
Bertujuan
untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian janin apa yang
terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).
Teknik pemeriksaan
Pemeriksa menghadap ke kepala pasien, gunakan ujung jari kedua tangan
untuk meraba fundus.
Mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri
(1)
Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang
akan teraba adalah keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan).
(2)
Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang
akan terasa adalah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting.
(3)
Fundus kosong apabila posisi janin melintang pada
rahim.
Menentukan
usia kehamilan
(1) Pada usia
kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di atas simpisis.
(2) Pada usia
kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba di antara simpisis dan pusat.
(3) Pada usia
kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah pusat.
(4) Pada usia
kehamilan 24 minggu, fundus dapat teraba tepat di pusat.
(5) Pada usia
kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di atas pusat.
(6) Pada usia
kehamilan 32 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara prosesus
xipoideus dan pusat.
(7) Pada usia
kehamilan 36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah prosesus xipoideus.
(8) Pada usia
kehamilan 40 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara prosesus
xipoideus dan pusat. (Lakukan konfirmasi dengan wawancara dengan pasien untuk
membedakan dengan usia kehamilan 32 minggu).
b)
Leopold II
Bertujuan untuk menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua sisi perut ibu.
Teknik pemeriksaan
Bertujuan untuk menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua sisi perut ibu.
Teknik pemeriksaan
menghadap ke kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi perut
ibu, raba (palpasi) kedua bagian sisi perut ibu.
Menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua
sisi perut ibu
(1)
bagian punggung akan teraba jelas, rata, cembung,
kaku/tidak dapat digerakkan.
(2)
bagian-bagian kecil (tangan dan kaki) akan teraba
kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki
janin secara aktif maupun pasif.
c)
Leopold III
Bertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah menyentuh pintu atas panggul.
Teknik pemeriksaan
Bertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah menyentuh pintu atas panggul.
Teknik pemeriksaan
(1) Pemeriksa
hanya menggunakan satu tangan. (Lihat gambar!)
(2) Bagian yang
teraba, bisa kepala, bisa juga bokong (Lihat Leopold I!)
(3) Cobalah
apakah bagian yang teraba itu masih dapat digerakkan atau tidak. Apabila tidak
dapat digoyangkan, maka janin sudah menyentuh pintu atas panggul.
d)
Leopold IV
Bertujuan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul.
Teknik pemeriksaan
Bertujuan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul.
Teknik pemeriksaan
(1)
pemeriksa menghadap kaki pasien
(2)
dengan kedua tangan ditentukan bagian janin apa
(bokongkah atau kepalakah?) yang terletak di bagian bawah perut ibu.
(3)
Mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah
memasuki pintu atas panggul
(4)
Apabila konvergen (jari-jari kedua tangan bertemu),
berarti baru sedikit janin memasuki pintu atas panggul. Apabila divergen (jarak
antara kedua jari pemeriksa jauh), janin (kepala janin) telah banyak memasuki
pintu atas panggul).
5)
DJJ ( setelah 18 minggu )
Denyut jantung janin yang normal adalah 120-160 kali per menit, dan ada pula yang tidak normal
yaitu DDj lambat kurang dari 100kali per menit, dan DJJ cepat lebih dari 120-160 kali per
menit.
c.
Pemeriksaan Laboratorium
Dalam kehamilan diperlukan pemeriksaan laboratorium dalam
kehamilan,darena sangat penting untuk memantau kesehatan ibu dan janin, dan
mengurangi angka kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi.
Macam-macam tes laboratorium yang paling penting pada kehamilan
Tes Laboratorium
|
Nilai
|
Nilai tidak normal
|
Diagnosis/masalah yang terkait
|
Hgb. Hemaglobin
|
10,5 – 14,0
|
<10,5
|
Anemia
|
Protein Urin
Dipstik
Merebus
|
Terlacak/Negatif
Bening/negatif
|
< atau = 2+ keruh (positif)
|
Protein urin (mungkin ada infeksi)
|
Glukosa
|
120mg%
|
>120mg%
|
Diabetes
|
Pada penelitian menunjukan
bahwa penapisan rutin protein urin merupakan cara efektif mendektesi preeklamsi
suatu keadaan yang membahayakan jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar