Jumat, 08 Maret 2013


ASKEB NEONATUS, BAYI DAN BALITA
IKTERUS BAYI BARU LAHIR


Disusun : kelompok 3
1.      Indah Sri Wijayanti           ( 11.0.B.891)
2.      Indah Susilowati               (11.0.B.892)
3.      Isna Azidun N.Z               (11.0.B.893)
4.      Lia Kristiana                     (11.0.B.894)
5.      Liang Rito Misiyanti         (11.0.B.895)
6.      Lina Dwi P                        (11.0.B.896)
7.      Lusiana Hardiyanti           (11.0.B.897)
8.      Masterina                          (11.0.B.898)
9.      Mega                                 (11.0.B.898)
10.  Sulartini                             (10.0.B.)

AKADEMI KEBIDANAN
MITRA HUSADA KARANGANYAR
2012


IKTERUS BAYI BARU LAHIR
A.    Konsep Dasar
Ikterus adalah perubahan warna kulit / sclera mata (normal berwarna putih) menjadi kuning karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Bilirubin adalah zat yang terbentuk sebagai akibat dari proses pemecahan Hemoglobin (zat merah darah) dalam tubuh. Selanjutnya mengalami proses di liver, dan akhirnya diekskres oleh liver ke empedu, kemudian ke usus.
B.     Gejala
Ikterus pada bayi yang baru lahir merupakan suatu hal yang fisiologis (normal), Ikterus pada bayi baru lahir pada minggu pertama terjadi pada 60% bayi cukup bulan dan 80% bayi kurang bulan. Tapi juga bisa merupakan hal yang patologis (tidak normal) misalnya akibat berlawanannya Rhesus darah bayi dan ibunya, sepsis (infeksi berat), penyumbatan saluran empedu, sehingga memerlukan pemeriksaan dan tata laksana yang benar.
1.      Ikterus Fisiologis
a.       Timbul pada hari ke 2-3
b.      Tampak jelas pada hari ke-5 sampai dengan ke-6
c.       Kadar bilirubin pada bayi aterm tidak melebihi 12 mg%, bayi prematur 10 mg%
d.      Ikterus akan menghilang pada hari ke 10(hari ke 14 pada bayi BBLR)
e.       Kecepatan peningkatan bilirubin tidak meninggi 1 mg %
2.      Ikterus patologis
a.       Muncul dalam 24 jam pertama
b.      Peningkatan bilirubin 5 mg/dl atau lebih setiap 24 jam, atau 1 mg/dl/jam
c.       Peningkatan kadar bilirubin lebih dari 1 mg/dl
d.      Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama
Kalau bilirubin terus meningkat dapat menyebabkan tanda dan gejala patologi seperti dibawah ini:
1.      Mata berputar
2.      Tertidur ( kesadaran menurun )
3.      Sukar menghisap
4.      Tonus otot meninggi
5.      Kejang-kejang
6.      Tuli
7.      Leher kaku akhirnya kaku seluruhnya
8.      Penurunan mental
9.      Tidak mau minum
10.  Muntah-muntah
11.  Sianosis
12.  Tampak lelah
C.    Etiologi
1.         Ikterus Fisiologi
Yang disebabkan oleh hemolisis darah janin dan selanjutnya di ganti dengan darah dewasa.
2.      ikterus patologis
·         Produksi yang berlebihan
·          Gangguan fungsi hepar
·          Gangguan dalam transportasi
·         Gangguan dalam eksresi
·         Berlawanannya Rhesus darah bayi dan ibunya
·         Sepsis (infeksi berat)
·         Penyumbatan saluran empedu  
D.    Pemeriksaan
1)         Pemeriksaan klinis ikterus dapat dilakukan pada bayi baru lahir dengan menggunakan pencahayaan yang memadai. Ikterus tidak terlihat dengan penerangan yang kurang.
3)         Tentukan tingkat keparahan ikterus dengan melihat pewarnaan kuning pada tubuh ( metode kremer).
Penilaian Kadar bilirubin dengan Kramer (DEPKES)
Daerah
Luas Ikterus
Kadar Bilirubin(mg%)
1
Kuning pada kepala sampai leher
5
2
Daerah 1 ditambah badan bagian atas(dari pusar ke atas)
9
3
Daerah 2 ditambah badan bagian bawah hingga lutut
11
4
Daerah 3 ditambah ekstremitas pergelangan tangan dan kaki
12
5
Daerah 4 ditambah daerah ekstremitas (tangan dan kaki) sampai ujung jari
16
E.     Penanganan
a)      Menyusui Bayi dengan ASI
b)     Terapi Sinar Matahari
Caranya, bayi dijemur selama setengah jam dengan posisi yang berbeda-beda.Lakukan anatara jam 07.00 sampai 09.00 pagi. Dibawah jam tujuh, sinar ultraviolet belum cukup efektif, sedangkan di atas jam Sembilan kekuatannya sudah terlalu tinggi sehingga akan merusak kulit. Hindari posisi yang membuat bayi melihat langsung ke matahari karena dapat merusak matanya.Periksa kadar bilirubin jika <7 mg % ulangi besok harinya, jika lebih dari 7 mg% hubungi dokter.
Jika setelah 3-4 hari kelebihan bilirubin masih terjadi, maka bayi harus segera mendapatkan terapi. Bentuk terapi ini macam-macam, disesuaikan dengan kadar kelebihan yang ada.
C)    Terapi Sinar (blue light)
Terapi sinar diberikan jika bilirubin >10 mg %, dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal. Dengan fototerapi, bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu oleh organ hati. Terapi sinar juga berupaya menjaga kadar bilirubin agar tidak terus meningkat sehingga menimbulkan risiko yang lebih fatal.
D)    Terapi transfusi
Jika kadar bilirubin terus meningkat hingga mencapai 20 mg/dl atau lebih, maka perlu dilakukan terapi transfusi darah. Dikhawatirkan kelebihan bilirubin dapat menimbulkan kerusakan sel saraf otak (kern ikterus). Efek inilah yang harus diwaspadai karena anak bisa mengalami beberapa gangguan perkembangan. Misalnya keterbelakangan mental, gangguan motorik dan bicara, serta gangguan penglihatan dan pendengaran. Untuk itu, darah bayi sudah teracuni akan dibuang dan ditukar dengan darah lain. Proses tukar darah akan dilakukan bertahap.
Bila dengan sekali tukar darah, kadar bilirubin sudah menunjukkan angka yang menggembirakan, maka terapi transfuse bisa berhenti. Tapi bila masih tinggi maka perlu dilakukan proses transfusi kembali. Efek samping yang bisa muncul adalah masuknya kuman penyakit yang bersumber dari darah yang dimasukkan ke dalam tubuh bayi. Meski begitu, terapi ini terbilang efektif untuk menurunkan kadar bilirubin yang tinggi.
Daftar Pustaka
Arfin Behrman Kligman, Nelson.1999.Dalam Ilmu Kesehatan Anak, volume I, edisi 15. Penerbit: Buku Kedokteran EGC.
Health Technology Assessment Unit Medical Development Division Ministry of Health Malaysia.2002.Management of neonatal hyperbilirubinemia.
Surjono A.1995.Hiperbilirubinemia pada neonatus pendekatan kadar bilirubin bebas. Berkala Ilmu Kedokteran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar