Senin, 08 April 2013

makul b.indonesia

PEMAKAIAN HURUF
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia


Disusun Oleh
1.      Aditya Candra Permata          ( 11.0.B.873 )
2.      Anisa Rahmawati                   ( 11.0.B.874 )
3.      Arin Yuliana                           ( 11.0.B.875 )
4.      Bintang Fibri Arisona             ( 11.0.B.876 )
5.      Choitu Nisaa’                         ( 11.0.B.877 )
6.      Dewi Anggraeni P                  ( 11.0.B.878 )




AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA KARANGANYAR
2013


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Huruf Abjad
Huruf adalah sama juga dengan Aksara yaitu unsur dari abjad yang melambangkan bunyi. Abjad yang digunakan  dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf berikut. Nama setiap huruf disertakan disebelahnya.
Huruf
Nama
Huruf
Nama
Huruf
Nama
A             a
B             b
C             c
D            d
E             e
F             f
G            g
H            h
I              i
a
be
ce
de
e
ef
ge
ha
i
J              j
K            k
L             l
M            m
N            n
O            o
P             p
Q            q
R            r
je
ka
el
em
en
o
pe
ki
er
S             s
T             t
U            u
V             v
W            w
X             x
Y             y
Z             z
es
te
u
ve
we
eks
ye
zet


B.     Huruf Vokal
Huruf Vokal adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru tidak terkena hambatan atau halangan. Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u.








Huruf Vokal
Contoh pemakaian dalam kata
Di awal
Di tengah
Di akhir
A
e
i
o
u
api
enak
itu
oleh
ulang
padi
petak
simpan
kota
bumi
lusa
sore
murni
radio
ibu

C.     Huruf Konsonan
Huruf Konsonan adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru mendapatkan hambatan atau halangan. Jumlah huruf konsonan ada 21 buah.
Huruf konsonan
Contoh pemakaian dalam kata
Di awal
Di tengah
Di akhir
B
C
D
F
G
H
J
K
L
M
N
P
Q
R
S
T
V
W
X
Y
Z
bahasa
cakap
dua
fakir
guna
hari
jalan
kami
lekas
maka
nama
pasang
Quran
raih
sampai
tali
varia
wanita
xenon
yakin
zeni
sebut
kaca
ada
kafan
tiga
saham
manja
paksa
alas
kami
anak
apa
Furqan
bara
asli
mata
lava
hawa
-
payung
lazim
adab
-
abad
maaf
balig
tuah
mikraj
politik
kesal
diam
daun
siap
-
putar
lemas
rapat
-
-
-
-
juz

D.    Pemenggalan Kata
1.        Ketentuan pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.
a. Jika ditengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan
  diantara kedua huruf vokal itu.
 Misalnya : Ma-in, sa-at, bu-ah.
Huruf diftong ai, au, dan oi tidak pernah diceraikan sehingga pemenggalan kata tidak dilakukan di antara kedua huruf itu.
Misalnya : Au-la bukan a-u-la, Sau-da-ra bukan sa-u-da-r-a.



b.  Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Misalnya : Ba-pak, Ba-rang, Su-lit, La-wan.
c.       Jika ditengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan. Misalnya : man-di, som-bong, swas-ta, cap- lok, Ap-ril, bang-sa.
d.       Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misalnya : in-stru-men, ul-tra, in-fra, bang-krut, ben-trok, ikh-las.
2. Imbuhan yang berupa awalan dan akhiran, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata yang diimbuhinya, dapat dipenggal pada imbuhannya. Misalnya : Ba-ca-lah.
3.  Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur bebas, dan salah satu unsur lain, pemenggalannya dapat dilakukan (1) di antara unsur-unsur itu, (2) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah pemenggalan kata butir (1). Misalnya : bio-data atau bio-da-ta.
4.  Khusus untuk kata yang mengandung sisipan (el, em, er) pemenggalannya dilakukan dengan:
a. Memepertahankan sisipan dalam satu kata sehingga sisipannya tidak terpenggal;
b. Tidak mempertahankan sisipan dalam satu suku kata.
Misalnya : Telunjuk = telun-juk atau te-lunjuk.

E.     Penulisan Nama
  Cara penulisan nama diri (nama orang, lembaga, tempat, jalan, sungai, gunung, dan nama lainnya) harus mengikuti EYD, kecuali jika ada pertimbangan khusus yang menyangkut segi adat, hukum, atau sejarah.
Contoh pemakaian biasa :
Rumahnya di Jalan Pajajaran No.5.Ia berkantor di Jalan  Budi Utomo.
Contoh pemakaian dengan pertimbangan khusus :
Pamanku dosen Institut Agama Islam Banten, Serang.


Untuk penulisan nama diri, unsur kimia, istilah ilmu pengetahuan, dan lambang dalam matematika, lambang huruf yang dipakai adalah x.
Misalnya   :
Alex, Mexico, Texas        (nama diri)
Xenon, Xantat                 (nama unsur kimia)
       
Untuk penulisan kata-kata biasa yang bukan nama diri, lambang huruf yang dipakai adalah ks. Perhatikan penulisan dibawah ini.
       Penulisan yang salah  : Export, Complex
       Penulisan yang benar :  Ekspor, Kompleks.
Selain ketentuan diatas, untuk menulis nama orang berlaku ketentuan khusus. Penulisan nama seseorang harus mengikuti kebiasaan orang yang empunya nama kendatipun hasil penulisannya menyalahi EYD. Karena itulah ketentuannya disebut ketentuan khusus. Betapa tidak, untuk menulis nama orang yang diafalkannya [yudi], penulisannya bisa lebih dari sepuluh macam dan semuanya sah adanya, yaitu : (1)Judi (2)Judie (3)Judy (4)Judhy (5) Yudi (6) Yudy (7) Yudhi (8 ) Yudhie (9) Yoedi (10) Yoedhy (11) Yoedhie (12) Yoedy.      














DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar